Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 14:34:50【Tempat Makan】420 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(55218)
Artikel Terkait
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel
- Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
- NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
- KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI
Resep Populer
Rekomendasi

Melihat dunia "gemoy"

BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap

KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi